Pengurus yayasan bertanggung jawab atas kebijakan keuangan jangka panjang guna memastikan keberlanjutan institusi. Training ini membekali mereka dengan pemahaman tentang strategi investasi, pengelolaan dana endowment, serta optimalisasi sumber pendapatan. Dengan tata kelola yang baik, yayasan dapat mendukung operasional kampus secara efektif dan transparan.

Pimpinan (Rektor, Ketua, Direktur) beserta wakil pimpinan harus memahami prinsip tata kelola keuangan untuk mengambil keputusan strategis. Pelatihan ini akan membantu dalam menyusun kebijakan keuangan, memastikan transparansi, serta mengelola risiko finansial institusi. Dengan wawasan yang kuat, pimpinan dapat mengarahkan kampus menuju keberlanjutan dan pertumbuhan yang sehat.

Wakil Pimpinan Keuangan berperan dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kampus. Melalui training ini, mereka dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, mengoptimalkan sumber pendapatan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan. Pengelolaan yang efektif akan membantu mendukung keberlanjutan akademik dan operasional universitas.

Bagian Penjaminan Mutu bertanggung jawab memastikan pengelolaan keuangan mendukung standar mutu akademik. Training ini membekali mereka dengan metode evaluasi keuangan, penyusunan indikator kinerja, serta strategi optimalisasi anggaran berbasis mutu. Dengan pendekatan ini, institusi dapat memastikan efisiensi penggunaan dana dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Bagian keuangan memiliki peran penting dalam pencatatan, pelaporan, serta pengelolaan arus kas kampus. Pelatihan ini akan meningkatkan keterampilan teknis mereka dalam penyusunan laporan keuangan, kepatuhan pajak, serta penggunaan sistem akuntansi digital. Dengan keahlian yang baik, mereka dapat memastikan transparansi dan akurasi dalam pengelolaan dana institusi.

SPI bertugas mengawasi dan mengaudit pengelolaan keuangan agar sesuai dengan standar dan regulasi. Melalui training ini, mereka dapat memperkuat kemampuan dalam mendeteksi fraud, melakukan evaluasi risiko, serta memastikan pengendalian internal berjalan optimal. Dengan pengawasan yang ketat, kampus dapat meminimalkan penyimpangan dan meningkatkan akuntabilitas.